Pengertian akhlaq dan tasawuf

September 20, 2016 by abahzaky2014

Copas dari Grup MJT.

 

Pengertian Akhlak & Tasawuf
Kutipan dari

TESIS “PROSES PENDIDIKAN AKHLAK”

Oleh: Drs. H.Muslih Nahali M.Pd.I
الأخلاق والتصوف :

Syaikh Abdul Qodir al-Jilani dalam kitabnya al-Gunyah li tholibi thoriqil Haqq fil akhlak wa taswwuf wal adab al-Islamiyah, berkata :
الخلق الحسن استصغار ما منك واستعظام مالك. [1]
Artinya :Akhlak yang baik adalah menganggap kecil apa yang datang darimu dan menggap besar apa yang datang kepadamu.
Menurut Muhammad al-Hajjar pentahqiq kitab Bustanul ‘Arifin karangan Imam an-Nawawi :
الخلق الحسن : ملكة نفسانية تحمل صاحبتها على فعل الجميل وتجنب القبيح مع طلاقة الوجه وكف الأذى. [2]
Artinya : Akhlak yang baik adalah karakter jiwa yang pemiliknya mengerjakan perbuatan baik dan menjauhkan perbuatan buruk, wajah yang berseri dan menjauhkan rintangan.
Menurut al-Jahizh :

إن الخلق هو حال النفس بها يفعل الإنسان أفعاله بلا روية ولا اختيار.

Artinya :Sesungguhnya akhlak adalah keadaan jiwa, yang manusia melakukannya tanpa pemikiran (pertimbangan) dan usaha

Sementara menurut Ibnu Maskawaih :

الأخلاق : حال للنفس داعية لها الى أفعالها من غير فكر ولا روية .
Artinya : akhlak adalah keadaan jiwa yang mengajak untuk berbuat tanpa berfikir dan pertimbangan.[3]
Al-Jurjani juga mendefinisikan Akhlak :
الخلق : عبارة عن هيئة للنفس راسخة تصدر عنها الأفعال بسهولة ويسر من غير حاجة الى فكر وروية فإن كانت الهيئة بحيث تصدر عنها الأفعال الجميلة عقلا وشرعا بسهولة سميت الهيئة خلقا حسنا وإن كان الصادر منها الأفعال القبيحة سميت الهيئة التى هى المصدرخلقا سيئا..[4]
Artinya : Akhlak adalah suatu ibarat tentang gerakan jiwa yang kuat yang terbit perbuatan yang mudah (spontan) tanpa memerlukan pikir dan pertimbangan. Jika timbul dari perbuatan yang baik maka gerakan tersebut adalah akhlak yang baik. Jika timbul dari perbuatan yang buruk, maka dinamakan akhlak yang buruk
Muhammad al-Ghazali, dalam kitabnya “Khuluqu al-Muslim” berkomentar :
إن بقاء الأمم وازدهار حضارتها واستدامة منعتها إنما يكفل لها إذا حياة الأخلاق فيها فإذا سقط الخلق سقطت الدولة معه . [5]
Artinya : Sesungguhnya umat (bangsa) akan jaya dan maju peradabannya manakala akhlak yang mulia selalu diterapkan dan umat akan hancur binasa manakala sudah tidak mengindahkan akhlak mulia lagi

 

Dan Syauqi Bek penyair ternama berkata :

إنماالأمم الأخلاق ما بقيت _ فإن هموا ذهبت أخلاقهم ذهبوا. [6]

Artinya : Sesungguhnya umat akan tetap berjaya manakala mengutamakan akhlak mulia. Dan umat akan hancur binasa ketika meninggalkan akhlak mulia

Al-Imam Al-Sya’roni dalam kitabnya yang bernama Tanbihul Mughtarrin menjelaskan tentang akhlak para salaf sholeh :

حسن خلقهم مع جفاة الطباع تخلقا بأخلاق رسول الله صلى الله عليه وسلم وعملا بقوله “وخالق الناس بخلق حسن ” [7]

Artinya : Para salaf sholeh memiliki akhlak (karakter) yang baik, serta menjauhi perangai, watak (karakter) yang kasar, karena meneladani akhlak Rasulullah SAW. dan sebagai pengamalan sabda Beliau, “Pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik.”

Menurut Syeikh Ali Mahfudz dalam kitabnya yang berjudul Hidayat al- Mursyidin ila thruqil wa’zhi wal khitobah, mengatakan bahwa ilmu akhlak adalah:
علم الأخلاق الذى يبحث فيه عن الفضائل النفسية وكيفية تربية المرء عليهاوعن النقائص وطرق توقيه منها وهو لازم لرجال الدين وللدعاة ألزم كى يستطيعوا معالجة النفوس وتهذيبها. [8]
Artinya :Ilmu akhlak itu membahas tentang keutaman jiwa dan tatacara mendidik jiwa dan kekurangan-kekurangannya dan cara menanggulaginya. Dan ilmu akhlak itu adalah suatu keharusan untuk dipelajari bagi pemuka agama, dan bagi para da’i suatu hal yang sangat penting, supaya mereka sanggup mengobati jiwa dan mendidiknya.
Mengenai manfa’at dan tujuan ilmu akhlak, menurut Syaikh Ali Mahfudz :
علم الأخلاق غايته إصلاح النفوس وإعداد الإنسان لأن يكون إنساناحقيقيا يصلح للخلافة عن الله عزوجل فى أرضه . [9]
Artinya : Tujuan ilmu akhlak yaitu memperbaiki jiwa dan mempersiapkan manusia supaya menjadi manusia yang hakiki (sebenarnya) yang pantas menjadi khalifah (pemimpin) yang menjalankan tugas dari di bumi Allah.
Imam al-Ghazali mengemukakan pendapat Abu Bakar al-Kattani yang mengatakan :

التصوف خلق فمن زاد عليك فى الخلق زاد عليك فى التصوف. [10]

Artinya : Tasawuf adalah akhlak. Barangsiapa orang bertambah akhlak (perangai) maka sungguh ia bertambah dalam bertasawuf.

 

Selanjutnya al-Ghazali membagi tasawuf menjadi dua tabi’at, yaitu Istiqomah bersama Allah dan Tenang menghadapi persoalan makhhluk, sebagaimana ucapannya :
اعلم أن التصوف له خصلتان : الإستفامة مع الله تعالى والسكون عن الخلق. فمن استقام مع الله عز وجل وأحسن خلقه بالناس وعاملهم بالحلم فهو صوفي. [11]
Artinya : Ketahuilah bahwa Tasawuf itu mempunyai dua tabi’at, pertama Istiqomah bersama Allah, kedua Tenang menghadapi persoalan makhluk. Barangsiapa istiqomah bersama Allah (teguh pendirian menjalankan perintah Allah, dan memperbaiki akhlaknya bersama manusia, dan bergaul dengan mereka dengan cara al-hilm (kesabaran, kemuran hati, maka orang tesebut termasuk sufi.
Syaikh Abdul Qodir al-Jilani dalam kitabnya al-Gunyah li tholibi thoriqil Haqq fil akhlak wa taswwuf wal adab al-Islamiyah, berkata :
إن التصوف الصدق مع الحق وحسن الخلق مع الخلق. [12]
Artinya : Sesungguhnya tasawuf itu kejujuran bersama Allah dan berakhlak yang baik bersama manusia.
Al-Qushairi mengemukakan pendapat Muhammad bin Ali al-Qoshshob yang mengatakan :

التصوف أخلاق كريمة ظهرت فى زمان كريم من رجل كريم مع قوم كرام . [13]

Artinya : “Tasawuf adalah akhlak yang mulia, pada zaman yang mulia, dari seorang yang mulia, bersama kaum yang mulia.”.

 

Al-Jurjani dalam kitabnya al-Ta’rifaat, menjelaskan tentang tasawuf sebagai berikut :

التصوف : تصفية القلب عن موافقة البرية ومفارقة الأخلاق الطبعية وإخماد صفات البشرية ومجانبة الدعاوى النفسانية ومنازلة الصفات الروحانية والتعلق بعلوم الحقيقة واستعمال ماهو أولى على السرمدية والنصح لجميع الأمة والوفاء لله تعالى على الحقيقة واتباع رسوله صلى الله عليه وسلم فى الشريعة . [14]

Artinya : Tasawuf adalah pensucian kalbu (hati) dari sifat jelek makhluk dan meninggalkan karakter akhlak yang buruk,memadamkan sifat buruk manusia, menjauhkan ajakan hawa nafsu, menurunkan sifat-siafat ruhani, bergantung dengan ilmu hakikat, menggunakan yang lebih utama yang abadi, memberi nasihat kepada seluruh umat, mengerjakan secara hakikat perintah Allah, dan mengikuti syari’at Rasulullah SAW.

 

Abd. Qodir Isa dalam kitabnya “ Haqoiqu ‘anit Tasawwuf “ mengemukakan pendapat Imam al-Junaidi Rahimahullah tentang tasawuf :
التصوف استعمال كل خلق سني وترك كل خلق دني. [15]
Artinya : Tasawuf itu memakai semua akhlak yang yang baik, dan meninggalkan semua akhlak yang hina.
Selanjutnya Abd. Qodir Isa mengemukakan pendapat al-‘Allamah al-Manjuri tentang tasawuf :
التصوف علم يعرف به كيفية تصفية الباطن من كدرات النفس أي عيوبها وصفاتها المذمومة كالغل والحقد والحسد والغش وحب الثناء والكبر والرياء والغضب والطمع والبخل وتعظيم الأغنياء والإستهانة بالفقراء. [16]
Artinya : Tasawuf yaitu ilmu yang dikenal tentang cara menyucikan batin dari keaiban jiwa dan sifatnya yang tercela, seperti tidak senang terhadap orang mukmin, iri hati, dengki, korupsi, cinta pujian, sombong, riya, marah, serakah, pelit, mengagungkan orang kaya, dan menghinakan orang miskin.
Syaikh Muhammad Muhajirin Amsar ad-Daariy, menyatakan dalam kitabnya At-Ta’arruf Fit tasawwuf“. mengenai pengertian Tasawuf yang diambil Siroh Abdillah Bin Abbas r.a. :

إن التصوف المنافسة فى نفائس الأخلاق وفض النفس عن أنفس الأعلاق. [17]

Artinya :Sesungguhnya tasawuf adalah perlombaan dalam keindahan akhlak dan memutuskan diri dari hawa nafsu yang tercela.

Muhammad al-Hajjar, mengemukakan pendapat para sufi tentang ilmu tasawuf sebagai berikut :
علم التصوف هو علم يعرف به أحوال النفس محمودها ومذمومها وكيفية تطهيرها من المذموم منها وتحليتها بالإتصاف بمحمودها وكيفية السلوك والسير إلى الله تعالى والفرار إليه. [18]
Artinya : Ilmu tasawuf adalah ilmu yang dikenal dengannya perihal jiwa, baik dan buruknya, dan cara mensucikan jiwa dari sifat tercela, dan menghiasi jiwa dengan sifat terpuji, dan cara suluk (ibadah) dan menempuh jalan menuju keridhaan Allah.
Al-Habib Zein Bin Ibrohim Bin Sumaith tentang ilmu Akhlak berkata :
علم التصوف وهو علم أخلاق القلب التى يجب على العبد أن يتحلى بها من المنجيات ويتخلى عنها من المهلكات. [19]
Artinya : Ilmu tasawuf yaitu ilmu akhlak hati yang wajib bagi hamba Allah menghiasi diri dengan keselamatan-keselamatan dan menjauhkan diri dari kebinasaan-kebinasaan
[1]Abdul Qodir Al-JIlani, al-Gunyah li tholibi thoriqil Haqq fil akhlak wa taswwuf wal adab al-Islamiyah, (Darul Kutud al-Islamiyah), h.192
[2] Imam An-Nawawi, Bustanul “Arifin, (Beirut: Darul Basair al-Islamiyah,1994), h.56
[3] Buhairi, Min Akhlaqir Rasul, (Mesir : at-Taufiqiyyah), h.10
[4]Al-Jurjani, al-Ta’rifaat, (Jeddah : al-Haromain), h.101
[5] Muhammad Al-Ghazali, Khuluqul Muslim, (Kuwait : Darul Bayan,1970), h36
[6] Ibid, h.36
[7] Abdul Wahhab Al-Sa’roni, Tanbihul Mughtarrin, (Indonesia: al-Haromain), h. 88
[8] Ali Mahfudz, Hidayatul Mursyidin ila thruqil wa’zhi wal khitobah, (BeirutDarul Ma’rifah), h.102
[9] Op.Cit, Hidayatul Mursyidin ila thruqil wa’zhi wal khitobah,h.141
[10] Al-Ghazali, Ihya’ Ulum al-Din, Juz III, (Beirut : Darul Fikri), h. 51
[11] Al-Ghazali, Ayyuh al-Walad, (http://www,ghazali:org/works:/ayah.fdf), h. 48
[12]Abdul Qodir Al-JIlani, al-Gunyah li tholibi thoriqil Haqq fil akhlak wa taswwuf wal adab al-Islamiyah, (Darul Kutud al-Islamiyah), h. 160
[13] Al-Qushairi, Ar-Risalah al-Qushairiyah, (Mesir : Maktabah al-Taufiqiyah), h. 386
[14] Al-Jurjani, al-Ta’rifaat, (Jeddah:al-Haromain), h. 60
[15] Abd. Qodir Isa, Haqoiqu ‘anit Tasawwuf, (Halab : al-Balagoh, 1961), Cet. kedua, h.14
[16] Ibid, h. 33
[17]Muhammad Muhajirin Amsar, Ad-Dariy, At-Ta’arruf Fit tasawwuf, (Bekasi : 1985) Cet. pertama, h. 11
[18] Muhammad Al-Hajjar, Samirul Mu’minin, ( Suriah :Darul Da’wah), h. 280
[19] Zein Sumait, Syarah Hadits Jibril,( Surabaya:Darul Ulum Al-Islamiyah), h.14

Tanggalan

September 2016
M T W T F S S
 1234
567891011
12131415161718
19202122232425
2627282930  

Blog Stats

  • 174,101 hits
web
statistics